Mendengar kata cyber pasti yang telintas di benak kalian adalah hacking, carding, salting eh yang terakhir bukan. Pemikiran itu ngga salah sih, hanya saja kurang tepat. Lebih tepatnya hacking, carding dan teman-temannya itu disebut sebagai cyber crime, mungkin karena istilah ini kali ya terkadang kita cuma menafsirkan kata cyber-nya saja sebagai cyber crime. Padahal tidak, cyber crime dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kejahatan dunia maya. Jadi bukan cyber yang malah diartikan sebagai kejahatan seperti pemikiran yang ada saat ini. Cyber adalah dunia di mana seluruh jaringan terhubung dan dapat diakses satu sama lain, dan seperti itulah yang di terapkan di UGM sebagai cyber campus.
Seluruh administrasi mahasiswa kini diakses menggunakan internet, mulai dari pendaftaran mahasiswa baru, pengisian KRS bahkan hanya dengan satu akun email UGM kita bisa mengakses blog dan wifi hotspot yang tersebar hingga ke ujung-ujung kampus UGM. Wow, amazing kan? Seperti itulah cyber campus yang dimaksud. Keuntungan dari penggunaan internet sebagai media administrasi salah satunya informasi dapat disebar secara cepat, kita tidak perlu lagi mengantri panjang untuk mendaftarkan KRS seperti saat ortu kita kuliah dulu.
Kemajuan teknologi membuat semua semakin mudah, tapi kemudahan ini kadang membuat banyak orang menyalahgunakannya. Postingan ini bakal ngebahas soal cyber campus yang bertanggung jawab, cekidot!
Sebagai netizen yang baik tentu kita udah tau nih apa aja adab dalam berselancar di dunia maya, nah adab itu harus diterapkan dalam penggunaan cyber campus ini. Seperti selalu menjaga ID UGM dan password kita, agar tidak disalahgunakan orang lain. Lalu manfaatkan fasilitas yang disediakan kampus sebaik mungkin, tapi jangan berlebihan. Seperti kalau internetan pakai wifi kampus ya seperlunya saja, jangan sampai kita tidak pulang gara-gara masih internetan di kampus. Mentang-mentang dapet koneksi gratis gitu ya. Jangan gunakan wifi kampus untuk mengakses situs yang berbau pornografi, judi, sara, phising dan proxy (kayak internet positif aja xP). Dan yang terpenting, kita jangan sampai memonopoli akses internet di kampus. Fasilitas itu kan untuk seluruh mahasiswa, jangan kita pakai seenaknya sendiri, seperti pakai netcut misalnya. Itu bener-bener nggak manusiawi.
Itulah beberapa adab mengunakan cyber campus yang bertanggung jawab, dan juga aku pengen menambahkan. Mungkin UGM perlu menambahkan fasilitas e-canteen dan vending machine dengan pembayaran menggunakan KTM yang terintegrasi mandiri e-money, dengan begitu fasilitas e-money yang ada di KTM dapat digunakan secara maksimal.